Laporan Praktikum Kimia Struktur Senyawa

Desember 03, 2018


ABSTRAK
Telah dilakukan percobaan yang berjudul “Struktur Senyawa” yang bertujuan untuk menyusun model setiap senyawa yang ditugaskan berdasarkan rumus molekulnya, menggambarkan model senyawa dalam struktur tiga dimensi, menggambarkan rumus struktur untuk setiap senyawa berdasarkan model molekul, menuliskan rumus titik elektron untuk setiap rumus struktur, menuliskan rumus titik elektron yang sesuai dengan elektron valensinya, serta menuliskan rumus struktur dan titik elektron untuk setiap model senyawa yang diberi asisten. Prinsip yang digunakan dalam percobaan ini adalah prinsip kualitatif dimana para praktikan hanya melihat bentuk-bentuk tiga dimensi dari suatu senyawa tanpa harus menghitung. Metode yang digunakan adalah dengan menyambung molimod-molimod sebagai model dari bentuk tiga dimensi suatu senyawa. Hasil dari percobaan ini adalah terbentuknya model tiga dimensi, rumus struktur, dan rumus titik elektron dari senyawa H2, H2O, Cl2, Br2, I2, HCl, HBr, CH4, CCl4, CH2I2, NH3, NH2OH, dan CH3OH. Dalam praktikum ini dapat mengambil kesimpulan tentang perbedaan ikatan-ikatan kimia, perbedaan panjang ikatan, serta dapat membuat model tiga dimensi.



 BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur kimia, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu materi. Struktur kimia adalah struktur atau bentuk molekul yang menyatakan jenis dari suatu zat atau senyawa dari unsur tersebut. Pada beberapa senyawa sederhana, teori ikatan valensi dan konsep bilangan oksidasi dapat digunakan untuk menduga struktur molekular dan susunannya pada banyak senyawa sederhana. Pada senyawa yang lebih kompleks, teori ikatan valensi tidak dapat digunakan karena membutuhkan pemahaman yang lebih dalam dengan basis mekanika kuantum. Atom memiliki kecendrungan untuk mencapai kestabilan dengan cara berikatan dengan atom lain.
            Ikatan Kimia adalah ikatan yang terbentuk antar atom atau antar molekul dengan cara atom yang satu melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron), penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan, penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah satu atom yang berikatan. Pembentukan ikatan kimia untuk pencapaian kestabilan suatu unsur. Kestabilan unsur terjadi apabila ada suatu unsur mengikuti aturan oktet. Aturan Oktet adalah kecendrungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia. 
           Pembentukan ikatan kimia terjadi karena adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom ke atom yang lainnya. Hal ini mendorong terjadinya pembentukan ion positif dan ion negatif dari terbentuknya suatu jenis ikatan yang disebut ikatan ion. Bentuk molekul adalah suatu gambaran geometris yang dihasilka  jika inti atom-atom terikat dihubungkan oleh garis lurus. Karena dua titik membentuk satu garis lurus maka semua molekul beratom dua berbentuk linier. Tiga titik membentuk bidang, maka semua molekul triatomik berbentuk datar (planar), bentuk datar dan bahkan linear kadang-kadang ditemui.
1.2. Tujuan Percobaan                                                                                     
   Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menyusun model setiap senyawa yang ditugaskan berdasarkan molekulnya, menggambarkan model senyawa dalam struktur tiga dimensi, menggambarkan rumus struktur untuk setiap senyawa berdasarkan model molekul, menuliskan rumus titik elektron untuk setiap rumus struktur, menuliskan rumus titik elektron yang sesuai dengan elektron valensinya, serta menuliskan rumus struktur dan titik electron untuk setiap model senyawa yang diberi oleh asisten.
1.3. Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah dapat mengetahui perbedaan ikatan kimia ikatan kovalen, dan ikatan ion, dapat membedakan dengan jelas antara perbedaan panjang ikatan tunggal, ikatan ganda dua, dan ikatan ganda tiga, serta dapat membuat model senyawa kimia dalam rumus struktur, tiga dimensi, dan titik elektron.



  BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Baik sifat kimia maupun sifat fisika dari senyawa, seperti dapat menghantarkan listrik, kepolaran, kereaktifan, bentuk molekul, warna, sifat magnet, titik didih yang tinggi dapat dijelaskan melalui teori ikatan kimia. Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik antara partikel partikel yang berikatan. Fakta bahwa unsur gas mulia yang pada kulit terluar atomnya terdapat 8 elektron, sukar bereaksi dengan unsur lain. Fakta tersebut menjadi alasan bagi G. N. Lewis, Langmuir dan Kossel untuk mengemukakan gagasan mengenai ikatan kimia. Menurut mereka bila suatu atom berikatan dengan atom-atom lain dan membentuk senyawa, maka atom-atom tersebut mengalami perubahan sedemikian rupa, sehingga mempunyai konfigurasi elektron yang menyerupai konfigurasi elektron atom unsur gas mulia (Nuraini, 1994).                                                                                   
 Proses ikatan antar atom atau antar molekul dapat terjadi apabila dilakukan dengan berbagai cara. Yang pertama atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron). Yang kedua penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan serta yang ketiga adanya penggunaan bersama pasangan elektron yang bersala dari salah satu atom yang berikatan. Tujuan pembentukan ikatan kimia adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur. Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 4 yaitu : ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat, dan ikatan logam. (Barsasella, 2012)      
  Ikatan kimia terbagi atas 2 jenis, yaitu ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion adalah ikatan antara ion positif dan ion negatif, atom yang melepaskan elektron akan menjadi ion positif, sebaliknya yang menerima akan menjadi ion negatif. Ikatan ion terbentuk melalui proses serah terima elekron. Supaya jumlah elektron yang diberikan suatu atom sama dengan yang diterima atom lain, maka koefesien reaksinya harus disamakan pada umumnya, bila suatu unsur logam bersenyawa dengan suatu unsur non logam, elektron-elektron dilepaskan oleh ato-atom logam dan diterima oleh atom-atom non-logam. (Syukri, 1999).                           Ikatan kovalen terjadi karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron antara atom-atom yang bergabung. Ikatan kovalen hanya melibatkan sepasang elektron disebut ikatan kovalen tunggal, sedangkan yang melibatkan lebih dari sepasang elektron disebut ikatan kovalen rangkap. Senyawa kovalen adalah senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen. Secara sederhana, pasangan elektron yang digunakan bersama sering dinyatakan dengan satu garis, pada ikatan kovalen, setiap elektron dalam pasangan elektron ikatan yang digunakan bersama ditarik oleh inti dari kedua atom yang berikatan. Pasangan elektron valensi yang tidak terlibat dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas. (Keenan, 1984).         Dalam ikatan kovalen terdapat tiga macam ikatan kovalen :                             
  -Ikatan tunggal : Bila satu pasang elektron yang terlibat / digunakan.                
 Contoh :  H : H ( H2).                                                                                           
   -Ikatan rangkap dua : Bila dua pasang elektron yang terlibat / digunakan               
   Contoh :  :ö::C::ö: ( CO2 ).                                                                                               -Ikatan rangkap tiga : Bila tiga pasang elektron yang terlibat / digunakan              
   Contoh :  :N:::N: (N2.).                                                                                                Ikatan kovalen koordinat adalah suatu ikatan kovalen yang satu atomnya menymbangkan sekaligus dua elektro kepada pasangan yang digunakan bersama-sama. (Goldberg, 2008)                                                                                       
 Panjang ikatan dari suatu atom dapat dilihat dari orde ikatan senyawa tersebut (tunggal, rangkap-dua, rangkap-tiga). Jika kita andaikan bahwa panjang ikatan kovalen tunggal sama dengan jumlah jari-jari atom yang saling berikatan, maka kita dapat membuat taksiran mengenai panjang ikatan dari kompilasi yang menghasilkan bahwa ikatan rangkap lebih pendek daripada ikatan tunggal.  Ikatan digolongkan menurut orde ikatan sebagai berikut :
1.Ikatan tunggal ialah ikatan yang kekuatannya terlemah dan ikatannya terpanjang dinyatakan dengan C C ( Panjang ikatannya 1,536 dan energi ikatannya 345 kJ/ mol).
2.Ikatan rangkap dua ialah ikatan yang kekuatannya sedang dan ikatannya sedang dinyatakan C C ( Panjang ikatannya 1,337 dan energi ikatannya 612 kJ / mol ).
3.Ikatan rangkap tiga ialah ikatan yang kekuatannya terkuat dan yang ikatannya terpendek dinyatakan dengan C C ( Panjang ikatannya 1,204 dan energi ikatannya 809 kJ / mol).  (Oxtoby, 2001)
Di dalam reaksi kimia hanya elektron-elektron luar saja yang penting. Elektron terluar dinamakan elektron valensi, elektron valensi suatu atom adalah elektron-elektron dalama orbital s dan p di luar konfigurasi kulit tertutup. Misalnya dalam litium kedua elektron 1s terikat kuat pada inti yang bermuatan +3. Dikatakan bahwa struktur elektron valesi litium adalah 2s1. Struktur pendek titik disebut struktur Lewis berasal dari G.N. Lewis, Notasi Lewis sangat menyederhanakan penulisan struktur atom. (Sakidja, 1989)
Rumus kimia adalah untuk menyatakan komposisi molekul dan senyawa ionik dalam lambang-lambang kimia. Rumus kimia terdiri atas rumus molekul, rumus molekul ialah menunjukkan eksak atom-atom dari setiap unsur didalam unit-unit terkecil suatu zat. Dalam menyatakan rumus kimia, ada model molekul molekul yang dapat terbentuk berdasarkan rumus molekul yang diketahui. Untuk membuat model molekul pun kita harus membuat rumus struktur terlebih dahulu, rumus struktur adalah rumus yang menunjukkan bagaimana atom-atom terikat satu dengan yang lain dalam suatu molekul. Struktur lewis atau rumus titik elektron  adalah penggambaran ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik lewis dimana pasangan elektron ikatan dinyatakan dengan satu garis atau sepasang titik diletakkan diantara kedua atom dan pasangan elektron bebas dinyatakan dengan titik pada masing-masing elektron. (Chang, 2005)
Geometri molekul sebagai fungsi sebaran geometris dari pasangan elektron valensi jumlah pasangan mandiri.
Jumlah pasangan elektron
Distribusi geometris
Jumlah pasangan mandiri
Notasi VSEPR
Sudut ikatan (°)
Contoh
2
Linear
0
AX2
180
BeCl2
3
Trigonal datar
0
AX3
120
BF3
Trigonal datar
1
AX2E
120
SO2a
4
Tetrahedral
0
AX4
109.5
CH4
Tetrahedral
1
AX3E
109.5
NH3
Tetrahedral
2
AX2E2
109.5
OH2
5
Bipiramid trigonal
0
AX5
90, 120
PCl5
Bipiramid trigonal
1
AX4Eb
90, 120
SF4
Bipiramid trigonal
2
AX3E2
90
CIF3
Bipiramid trigonal
3
AX2E3
180
XeF2
6
Oktahedral
0
AX6
90
SF6
Oktahedral
1
AX5E
90
BrF5
Oktahedral
2
AX4E2
90
XeF4
(Petrucci,1987)




   DAFTAR PUSTAKA
Barsasella, D. 2012. Kimia Dasar. Trans Info Media, Jakarta.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga. Terjemahan dari General Chemistry, The Essential Concepts, oleh Departemen Kimia, Institut Teknologi Bandung, Erlangga, Jakarta.
Goldberg, David E. 2008. Kimia Untuk Pemula Edisi Ketiga. Terjemahan dari Schaum’s Outlines of Theory and Problems of Beginnig Chemistry Third Edition, oleh S. Achmadi, Erlangga, Jakarta.
Keenan, C. W, dkk. 1984. Kimia Untuk Unuversitas Jilid I. Erlangga, Jakarta.
Oxtoby, David W. Prinsip-Prinsip Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1. Terjemahan dari Principles of Modern Chemistry Fourth Edition, oleh S. Achmadi, Erlangga, Jakarta.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat. Terjemahan dari General Chemistry, Principles, and Modern Application Fourth Edition, oleh S. Achmadi, Erlangga, Jakarta.
Sakidja. 1989. Ikatan Kimia. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Syarifuddin, Nuraini. 1994. Ikatan Kimia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Syukri, S.1999. Kimia Dasar Jilid I. ITB, Bandung.




Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
First
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar